Berita  

Polri Gagas Panen Raya Serentak, Indonesia Siap Hentikan Impor Jagung 2026

Presiden Prabowo Subianto Memberikan Arahan Stop impor Jagung pada mentri pertanian dan Kapolri 050625
Presiden Prabowo Subianto Memberikan Arahan Stop impor Jagung pada mentri pertanian dan Kapolri 050625

Bengkayang, Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menghadiri Panen Raya Jagung Serentak Kuartal II sekaligus melepas ekspor jagung dalam kunjungan kerjanya ke Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. Kamis, 5/06/25.

Acara ini menjadi bagian dari strategi nasional untuk memperkuat ketahanan pangan dan mengurangi ketergantungan terhadap impor jagung.

Presiden Prabowo hadir didampingi oleh Kapolri dan Menteri Pertanian. Panen raya kali ini dilakukan di lahan seluas 21.853 hektare.

Dari total lahan tersebut, diperkirakan akan dihasilkan antara 873,4 ton hingga 2.183 ton jagung.

Sebanyak 56 hektare lahan yang dipanen merupakan milik Lanud Hadi Sumantri, yang juga menjadi lokasi utama pelaksanaan panen raya.

Kapolri menyampaikan bahwa kegiatan panen ini merupakan kerja sama berbagai pihak untuk memperkuat produksi jagung nasional.

Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menegaskan komitmen pemerintah untuk menghentikan impor jagung mulai tahun 2026.

“Kapolri dan Menteri Pertanian menjamin bahwa mulai tahun depan, Indonesia tidak akan lagi mengimpor jagung, bahkan kita akan mengekspor,” ujar Presiden Prabowo.

Selain panen dan ekspor, Presiden juga menandatangani prasasti pembangunan serentak 18 gudang Polri di 12 Polda di seluruh Indonesia.

Presiden turut meresmikan pabrik PT Pangan Merah Putih Kalimantan Barat, yang akan menjadi salah satu pilar industri pangan nasional.

Kegiatan ini mencerminkan sinergi antara sektor pertanian, aparat keamanan, dan industri dalam membangun kedaulatan pangan Indonesia.