Jakarta – PT Pertamina Bina Medika IHC, holding rumah sakit Badan Usaha Milik Negara (BUMN), merencanakan pembangunan rumah sakit bertaraf internasional di Bali. Proyek rumah sakit ini bertujuan untuk menyediakan fasilitas medis terbaik bagi masyarakat Indonesia sehingga mereka tidak perlu lagi pergi ke luar negeri untuk mendapatkan perawatan medis.
IHC mencatat bahwa sekitar 2 juta orang Indonesia masih melakukan pengobatan di luar negeri. Oleh karena itu, pembangunan rumah sakit yang diberi nama Bali International Hospital (BIH) di Sanur, Bali, dianggap sebagai kebutuhan mendesak.
Direktur Utama IHC, Mira Dyah Wahyuni, mengungkapkan bahwa pengoperasian Bali International Hospital akan didukung oleh teknologi canggih. Rumah sakit ini akan dibangun di atas lahan seluas 5 hektar dengan bangunan 4 lantai dan 260 bangsal pasien di dalamnya. Rencananya, rumah sakit ini akan mulai beroperasi pada pertengahan tahun depan.
“Bali International Hospital dirancang sebagai layanan wisata medis di Indonesia dan direncanakan untuk beroperasi pada kuartal II tahun 2024,” ungkap Dyah Wahyuni dalam keterangannya pada Minggu (18/6/2023).
Dyah menyatakan bahwa IHC berkolaborasi dengan Mayo Clinic, rumah sakit terbaik nomor 1 di Amerika Serikat, untuk memberikan pelayanan berkualitas tinggi kepada masyarakat Indonesia dengan standar internasional.
Rumah sakit ini akan menyediakan lima layanan utama, yaitu Kardiologi, Onkologi, Neurologi, Gastroentero-Hepatologi, dan Ortopedi. Selain itu, BIH juga akan memiliki fasilitas Medical Check-Up (MCU) dan pusat diagnostik untuk menyediakan layanan kesehatan yang komprehensif.
“Keunggulan lain dari Bali International Hospital adalah lokasinya di wilayah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Bali, yang memberikan kemudahan bagi tenaga kesehatan diaspora untuk berpraktik di area KEK Kesehatan. Selain itu, kebutuhan obat-obatan dan peralatan kesehatan akan dipenuhi melalui izin Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di wilayah KEK Kesehatan. Hal ini akan mengatasi kebutuhan pasien dengan penyakit seperti kanker yang saat ini masih sering pergi ke luar negeri karena keterbatasan obat-obatan,” jelas Dyah.
Salah satu keunggulan lain dari Bali International Hospital adalah konsep rumah sakit ramah lingkungan yang melibatkan desain, material, teknologi, dan praktik yang berkelanjutan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Dengan menerapkan konsep ini, BIH dapat mengurangi limbah, meningkatkan efisiensi energi, dan menciptakan praktek yang ramah lingkungan secara berkelanjutan. Ini tidak hanya merupakan investasi jangka pendek dalam penghematan biaya, tetapi juga investasi jangka panjang dalam kesehatan masyarakat dan kepedulian terhadap lingkungan.
Sebelumnya, pada Desember 2021, acara groundbreaking atau peletakan batu pertama Bali International Hospital dihadiri langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, Menteri BUMN, Erick Thohir, dan beberapa menteri terkait lainnya.